Arsitektur Gapura klasik Khas Kerajaan Kediri, tulisan ini merupakan hasil kajian dari team ahli Surya Panjalu Kadhiri yang membidangi konsep arsitektur klasik, sebagaimana yang kita tahu bahwa gaya arsitektur klasik memiliki kualitas dan nilai seni yang tinggi. Bahkan bisa dikatakan memiliki nilai keabadian. Gaya arsitektur gapura kerajaan Kediri ini ini mengacu terhadap awal perkembangan sejarah dan budaya dalam jejak peradaban Kerajaan Kediri kuno. Arsitektur klasik berfokus pada penggunaan karya seni berupa rancang bangun serta bentuk kolosal sebagai visualisasi bentuk yang lebih nyata.
![]() |
Model Gapura Kerajaan Kediri |
Arsitektur klasik Gapura Kerajaan Kediri adalah konsep desain bangunan dengan mengandung etika dan estetika yang bernilai seni tinggi.
Kata sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan sejarah dari arsitektur kerajaan Kediri secara khusus merujuk pada sebuah karya yang bernilai tinggi. Dikatakan demikian karena konsep ini memiliki aturan (pekem) yang dijadikan sebagai pedoman.
Aturan tersebut memiliki hukum yang sangat ketat dan harus dipertimbangkan secara hati-hati dan harus diterapkan sebagai landasan untuk menciptakan sebuah karya bangunan model gapura kerajaan Kediri. Berikut karakteristiknya.
Kesan yang dipancarkan dari konsep klasik
adalah mewah dan anggun. Ini merupakan ciri khas yang sering dipakai pada kaki dan badan gapura serta ornamen yang muncul pada masa kerajaan Kediri Kuno.
![]() |
Gapura Klasik Kerajaan Kediri Kuno |
Karena sampai saat ini
belum ada satu pun peninggalan bangunan gapura kerajaan Kediri yang
di temukan dalam bentuk utuh, maka yang terjadi adalah upaya rekontruksi gaya
arsitektur dengan meruntut peninggalan-peningglan dari peradaban sebelum nya.
Berikut ini beberapa karakteristik Gapura Khas kerajaan kediri.
1. Bangunan gapura bergaya klasik model kerajaan
Kediri memiliki ukuran (kaki dan badan gapura)
yang lebih besar.
2. Bentuk kaki dan badan gapura sebelah kiri dan kanan di buat dengan
model utuh dengan ukuran yang sama
3. Memiliki komposisi bangunan yang simetris
4. Gaya klasik biasanya diterapkan pada bagian ornamen, atap maupun strukturnya. Penggunaan materialnya menggunakan batu bata merah (batu ekspose)